Materi matematika tentang lingkaran
LINGKARAN
Sejak zaman Babilonia, manusia sudah terkagum-kagum oleh bangun matematika
yang dinilai sebagai bentuk yang sempurna, yaitu lingkaran. Kita semua pasti tidak asing
lagi dengan beragam lingkaran. Lingkaran terjadi secara alami di alam semesta, mulai
dari riak air sampai lingkar cahaya bulan. Di alam, lingkaran sering kali terbentuk apabila
permukaan datar dipengaruhi oleh suatu gaya yang bekerja merata ke segala arah.
Misalnya, saat sebuah kelereng jatuh ke dalam air dan menghasilkan gelombang yang
menyebar rata ke segala arah sebagai serangkaian riak yang berbentuk lingkaran.
Tujuan pembelajaranmu pada bab ini adalah:
dapat menyebutkan
unsur-unsur dan bagian-bagian lingkaran;
dapat menemukan nilai
phi;
dapat menentukan rumus
serta menghitung keliling dan luas lingkaran;
dapat mengenal hubungan
sudut pusat dan sudut keliling jika menghadap
busur yang sama;
dapat menentukan besar
sudut keliling jika menghadap diameter dan busur
yang sama;
dapat menentukan
panjang busur, luas juring, dan luas tembereng;
dapat menggunakan
hubungan sudut pusat, panjang busur, dan luas juring
dalam pemecahan masalah.
Sumber: Jendela Iptek, 2001
6
Kata-Kata Kunci:
unsur-unsur lingkaran
keliling dan luas
lingkaran
sudut pusat dan sudut
keliling
panjang busur, luas
juring, dan luas tembereng
138 Matematika Konsep dan Aplikasinya 2
A
C
B
O
D
Gambar 6.2
Di tingkat sekolah dasar, kalian telah diperkenalkan dengan
bangun lingkaran. Coba kalian ingat kembali materi tersebut.
Agar kalian mudah memahami materi pada bab ini, kalian
harus menguasai mengenai sudut, segitiga, dan faktorisasi
suku
aljabar.
A. LINGKARAN DAN BAGIAN-BAGIANNYA
1. Pengertian Lingkaran
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat benda-benda
yang permukaannya berbentuk lingkaran, seperti tampak pada
Gambar 6.1 berikut.
Gambar 6.1
Dari Gambar 6.1 di atas, apakah yang dapat kalian ceritakan
mengenai lingkaran? Dapatkah kalian menyebutkan unsur-unsur
lingkaran?
Agar kalian memahami pengertian lingkaran, perhatikan
Gambar 6.2 di samping.
Lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang merupakan
tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap
suatu
titik tertentu. Jarak yang sama tersebut disebut jari-jari
lingkaran
dan titik tertentu disebut pusat lingkaran.
Gambar 6.2 di samping menunjukkan titik A, B, C, dan D yang
terletak pada kurva tertutup sederhana sedemikian sehingga
OA
= OB = OC = OD = jari-jari lingkaran (r). Titik O disebut
pusat
lingkaran.
Selanjutnya, perhatikan Gambar 6.3 di samping.
Panjang garis lengkung yang tercetak tebal yang berbentuk
lingkaran tersebut disebut keliling lingkaran, sedangkan
daerah
arsiran di dalamnya disebut bidang lingkaran atau luas
lingkaran.
Gambar 6.3
(Menumbuhkan
kreativitas)
Perhatikan lingkungan
di sekitarmu. Temukan
5 buah benda
berbentuk lingkaran.
Rabalah permukaan
benda-benda tersebut.
Menurutmu, unsurunsur
apa sajakah
yang menyusun
sebuah lingkaran?
Ceritakan temuanmu
secara singkat di
depan kelas.
139 Lingkaran
2. Bagian-Bagian Lingkaran
Perhatikan Gambar 6.4 di samping agar kalian mudah memahami
mengenai unsur-unsur lingkaran.
– Titik O disebut titik pusat lingkaran.
– OA , OB , OC , dan OD disebut jari-jari lingkaran, yaitu
garis
yang menghubungkan titik pusat lingkaran dan titik pada keliling
lingkaran.
– AB disebut garis tengah atau diameter, yaitu ruas garis
yang
menghubungkan dua titik pada keliling lingkaran dan melalui
pusat lingkaran. Karena diameter AB = AO + OB , di mana
AO = OB = jari-jari (r) lingkaran, sehingga
diameter (d) = 2
jari-jari (r) atau d = 2r.
– AC disebut tali busur, yaitu ruas garis yang menghubungkan
dua titik pada keliling lingkaran.
– OE tali busur BD dan OF tali busur AC disebut
apotema, yaitu jarak terpendek antara tali busur dan pusat
lingkaran.
– Garis lengkung AC
, BC, dan AB
disebut busur lingkaran,
yaitu bagian dari keliling lingkaran. Busur terbagi menjadi
dua,
yaitu busur besar dan busur kecil (Gambar 6.5).
1. Busur kecil/pendek adalah busur AB yang panjangnya
kurang dari setengah keliling lingkaran.
2. Busur besar/panjang adalah busur AB yang lebih dari
setengah keliling lingkaran.
– Daerah yang dibatasi oleh dua jari-jari, OC dan OB serta
busur BC disebut juring atau sektor. Juring terbagi menjadi
dua, yaitu juring besar dan juring kecil (Gambar 6.6).
– Daerah yang dibatasi oleh tali busur AC dan busurnya
disebut
tembereng. Gambar 6.7 menunjukkan bahwa terdapat
tembereng kecil dan tembereng besar.
A B
busur besar
busur kecil
Gambar 6.5
A
B
C
D
O
E
busur tembereng
tali
busur
juring
apotema
F
Gambar 6.4
Gambar 6.6
B C
juring kecil
juring besar
O
Gambar 6.7
tembereng
besar
tembereng
kecil
A
C
(Menumbuhkan inovasi)
Sediakan sebuah jam weker. Anggaplah titik pertemuan antara
jarum
menit dan jarum detik sebagai titik pusat lingkaran.
Tunjukkan unsur-unsur lingkaran dengan menggunakan jam weker
tersebut. Ceritakan secara singkat di depan kelas.
140 Matematika Konsep dan Aplikasinya 2
Pernahkah kamu mengamati gerak sebuah roda sepeda?
Untuk mengetahui pengertian keliling lingkaran, coba kamu
ambil
roda sebuah sepeda. Tandai pada bagian tepi lingkaran dengan
huruf A. Kemudian, gelindingkan roda tersebut dimulai dari
titik A
kembali ke titik A lagi. Lintasan yang dilalui roda dari A
sampai
kembali ke A lagi disebut satu putaran penuh atau satu
keliling
lingkaran. Sebelum kita menghitung keliling lingkaran, kita
akan
mencoba menemukan nilai
(pi).
1. Menemukan Pendekatan Nilai
(pi)
Lakukan kegiatan berikut ini, untuk menemukan pendekatan
nilai (pi).
141 Lingkaran
Lingkaran Diameter Keliling Keliling
Diameter
Berjari-jari 1 cm .... .... ....
Berjari-jari 1,5 cm .... .... ....
Berjari-jari 2 cm .... .... ....
Berjari-jari 2,5 cm .... .... ....
Berjari-jari 3 cm .... .... ....
KEGIATAN
a. Buatlah lingkaran dengan jari- jari 1 cm, 1,5 cm, 2 cm,
2,5 cm,
dan 3 cm.
b. Ukurlah diameter masing-masing lingkaran dengan
menggunakan penggaris.
c. Ukurlah keliling masing-masing lingkaran menggunakan
bantuan benang dengan cara menempelkan benang pada bagian
tepi lingkaran, dan kemudian panjang benang diukur
menggunakan penggaris.
d. Buatlah tabel seperti di bawah ini dan hasil pengukuran
yang
telah kamu peroleh isikan pada tabel tersebut.
Coba bandingkan hasil yang kalian peroleh dengan hasil yang
diperoleh teman-temanmu. Apa yang dapat kalian simpulkan?
Apakah kamu mendapatkan nilai perbandingan antara keliling
dan
diameter untuk setiap lingkaran adalah sama (tetap)?
Jika kegiatan tersebut kalian lakukan dengan cermat dan
teliti
maka nilai
keliling
diameter akan memberikan nilai yang mendekati 3,14.
Untuk selanjutnya, nilai keliling
diameter
disebut sebagai konstanta
( dibaca: pi).
Keliling
Diameter
Coba tekan tombol
pada kalkulator. Apakah kalian
mendapatkan bilangan desimal tak berhingga dan tak berulang?
Bentuk desimal yang tak berhingga dan tak berulang bukan
bilangan
pecahan. Oleh karena itu,
bukan bilangan pecahan, namun
bilangan irasional, yaitu bilangan yang tidak dapat
dinyatakan
(Menumbuhkan
kreativitas)
Dengan adanya teknologi
komputer, nilai
dapat dicari sampai
puluhan tempat
desimal.
Coba carilah nilai
dengan menggunakan
komputer di sekolahmu.
Mintalah petunjuk
gurumu.
Ceritakan pengalamanmu
secara singkat
di depan kelas.
142 Matematika Konsep dan Aplikasinya 2
dalam bentuk pecahan biasa a
b . Bilangan irasional berupa desimal
tak berulang dan tak berhingga.
Menurut penelitian yang cermat ternyata nilai = 3,14 1592 6535
8979324836 ...
Jadi, nilai
hanyalah suatu pendekatan.
Jika dalam suatu perhitungan hanya memerlukan ketelitian
sampai dua tempat desimal, pendekatan untuk adalah 3, 14.
Coba bandingkan nilai
dengan pecahan 22
7 . Bilangan
pecahan 22
7 jika dinyatakan dalam pecahan desimal adalah
3,142857143. Jadi, bilangan 22
7 dapat dipakai sebagai pendekatan
untuk nilai .
3,14 atau 22
7
2. Menghitung Keliling Lingkaran
Pada pembahasan di bagian depan diperoleh bahwa pada
setiap lingkaran nilai perbandingan
(K)
( )
keliling
diameter d menunjukkan
bilangan yang sama atau tetap disebut .
Karena K
d , sehingga didapat K =
d.
Karena panjang diameter adalah 2
jari-jari atau d = 2r, maka
K = 2 r.
Jadi, didapat rumus keliling (K) lingkaran dengan diameter
(d) atau
jari-jari (r) adalah
K d atau K 2 r
Untuk memudahkan
dalam menyelesaikan
soal yang berkaitan
dengan jari-jari atau
diameter lingkaran,
gunakan
– 22
7
, jika jari-jari
atau diameternya
kelipatan 7;
– = 3,14 jika jari-jari
atau diameternya
bukan kelipatan 7.
143 Lingkaran
Hitunglah keliling lingkaran
jika diketahui
a. diameter 14 cm;
b. jari-jari 35 cm.
Penyelesaian:
a. d = 14 cm sehingga K
22 14
7
44
d
Jadi, keliling lingkaran adalah 44 cm.
b. r = 35 cm sehingga K 2
2 22 35
7
220
r
Jadi, keliling lingkaran = 220 cm.
Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.
1. Sediakan mata uang logam Rp100,00,
Rp200,00, dan Rp500,00. Ukurlah
panjang diameter dan keliling mata uang
tersebut. Buatlah tabel seperti berikut dan
isikan hasil pengukuranmu pada tabel
tersebut.
Dari tabel tersebut, tentukan nilai
sampai tiga tempat desimal.
2. Hitunglah keliling lingkaran jika diketahui
a. jari-jari 49 m; f. diameter 70 cm;
b. jari-jari 21 m; g. diameter 2,8 cm;
c. jari-jari 5 cm; h. diameter 15 m;
d. jari-jari 12 cm; i. diameter 50 m;
e. jari-jari 10,5 cm; j. diameter 2,4 cm;
3. Hitunglah panjang tali yang diperlukan
untuk melilitkan sebuah drum berjari-jari
3 cm sebanyak lima putaran.
4. Hitunglah keliling daerah yang diarsir
pada gambar berikut.
28 cm
14 cm
10 cm
(i) (ii)
21 cm
21 cm
10 cm
(iii) (iv)
Mata uang Diameter Keliling Keliling
Diameter
Rp100,00 .... .... ....
Rp200,00 .... .... ....
Rp500,00 .... .... ....
144 Matematika Konsep dan Aplikasinya 2
5. Ali ke sekolah naik sepeda menempuh
jarak 706,5 m. Ternyata sebuah roda
sepedanya berputar 500 kali untuk
sampai ke sekolah.
a. Hitunglah panjang jari-jari roda.
b. Tentukan keliling roda itu.
Catatan: Gunakan kalkulator untuk membantumu mengerjakan
soal di atas.
3. Menghitung Luas Lingkaran
Untuk menemukan rumus luas lingkaran, lakukan kegiatan
dengan langkah-langkah berikut.
a. Buatlah lingkaran dengan jari-jari 10 cm.
b. Bagilah lingkaran tersebut menjadi dua bagian sama
besar dan arsir satu bagian.
c. Bagilah lingkaran tersebut menjadi 12 bagian sama
besar dengan cara membuat 12 juring sama besar
dengan sudut pusat 30o (Gambar 6.8 (i)).
d. Bagilah salah satu juring yang tidak diarsir menjadi dua
sama besar.
e. Gunting lingkaran beserta 12 juring tersebut.
f. Atur potongan-potongan juring dan susun setiap juring
sehingga membentuk gambar mirip persegi panjang,
seperti pada Gambar 6.8 (ii) di samping.
Berdasarkan Gambar 6.8 (ii), diskusikan dengan teman
sebangkumu untuk menemukan luas lingkaran. Hasilnya
bandingkan dengan uraian berikut.
(i)
Gambar 6.8
(ii)
Jika lingkaran dibagi menjadi juring-juring yang tak
terhingga
banyaknya, kemudian juring-juring tersebut dipotong dan
disusun
seperti Gambar 6.8 (ii) maka hasilnya akan mendekati bangun
persegi panjang.
Perhatikan bahwa bangun yang mendekati persegi panjang
tersebut panjangnya sama dengan setengah keliling lingkaran
3,1410 cm
31,4 cm dan lebarnya sama dengan
jari-jari lingkaran
(10 cm). Jadi, luas lingkaran dengan panjang jari-jari 10 cm
= luas persegi panjang dengan p = 31,4 cm dan l = 10 cm.
= p l
= 31,4 cm
10 cm
= 314 cm
KEGIATAN
145 Lingkaran
Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa luas lingkaran
dengan jari-jari r sama dengan luas persegi panjang dengan
panjang
r dan lebar r, sehingga
diperoleh
2
L
L
r r
r
Karena 1
2
r d , maka
2
2
2
L 1
2
1
4
L 1
4
d
d
d
Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa luas lingkaran L dengan
jarijari
r atau diameter d adalah
L r2 atau L 1 2
4
d
Hitunglah luas lingkaran
jika
a. jari-jarinya 7 cm;
b. diameternya 20 cm.
Penyelesaian:
a. jari-jari = 7 cm, maka r = 7
L 2
22 7 7
7
154
r
Jadi, luas lingkaran = 154 cm2.
b. diameter = 20 cm, maka d = 20
L 1 2
4
1 3,14 20 20
4
1 3,14 400
4
314
d
Jadi, luas lingkaran = 314 cm2.
(Menumbuhkan
kreativitas)
Carilah 4 buah benda
di sekitarmu yang
berbentuk lingkaran.
Ukurlah keliling
benda-benda tersebut
menggunakan benang.
Kemudian, luruskan
benang tersebut
pada penggaris
untuk memperoleh
kelilingnya. Dengan
menggunakan rumus
keliling, hitunglah panjang
jari-jari atau diameternya.
Kemudian, hitunglah
luas setiap benda tersebut.
Gunakan kalkulator
untuk membantu
pekerjaanmu.
146 Matematika Konsep dan Aplikasinya 2
Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.
1. Hitunglah luas daerah lingkaran dengan
panjang jari-jari berikut ini.
a. 21 cm d. 70 m
b. 25 cm e. 3,5 m
c. 49 cm
2. Hitunglah luas daerah lingkaran dengan
diameter berikut ini.
a. 50 m d. 25 cm
b. 1,4 m e. 18 cm
c. 35 m
3. Tentukan luas daerah arsiran pada bangun
berikut.
14 cm 10 cm
10 cm
(a) (b)
10 cm
10 cm
7 cm
14 cm
(c) (d)
4. Dua buah lingkaran berjari-jari 5 cm dan
15 cm. Hitunglah perbandingan
a. kedua kelilingnya;
b. selisih kelilingnya;
c. kedua luasnya;
d. selisih luasnya.
5. Di pusat sebuah kota rencananya akan
dibuat sebuah taman berbentuk lingkaran
dengan diameter 56 m. Di dalam taman
itu akan dibuat kolam berbentuk lingkaran
berdiameter 28 m. Jika di luar kolam
akan ditanami rumput dengan biaya
Rp6.000,00/m2, hitunglah seluruh biaya
yang harus dikeluarkan untuk menanam
rumput tersebut.
Sebuah satelit mempunyai kecepatan edar 7.500 km/jam dan
mengorbit mengelilingi bumi selama 6 jam dalam satu putaran
penuh. Jika jari-jari bumi 6.400 km, tentukan
a. panjang lintasan satelit tersebut;
b. jarak satelit ke pusat bumi;
c. tinggi lintasan satelit dari permukaan bumi.
4. Menghitung Perubahan Luas dan Keliling Lingkaran
Jika Jari-Jari Berubah
Pada pembahasan yang lalu kalian telah mempelajari
mengenai luas dan keliling lingkaran, yaitu luas (L) = 2 1 2
4
r d
dan keliling (K) = 2 r
d . Apabila nilai r
atau d kita ubah,
147 Lingkaran
maka besarnya keliling maupun luasnya juga mengalami
perubahan.
Bagaimana besar perubahan itu? Perhatikan uraian berikut.
Misalkan lingkaran berjari-jari r1, diperbesar sehingga
jarijarinya
menjadi r2, dengan r2 > r1. Jika luas lingkaran semula
adalah
L1 dan luas lingkaran setelah mengalami perubahan jari-jari
adalah
L2 maka selisih luas kedua lingkaran adalah
2 2
2 1 2 1
2 2
2 1
2 1 2 1
L L
r r
r r
r r r r
Jika keliling lingkaran semula adalah K1 dan keliling
setelah
mengalami perubahan jari-jari adalah K2 maka selisih
keliling kedua
lingkaran adalah
2 1 2 1
2 1
K K 2 2
2
r r
r r
Kalian juga dapat menghitung perbandingan luas dan keliling
lingkaran jika jari-jari berubah.
Perbandingan luas kedua lingkaran sebagai berikut.
L2 : L1
2 2
2 1
2 2
2 1
:
:
r r
r r
Adapun perbandingan kelilingnya adalah
K2 : K1 2 1
2 1
2 :2
:
r r
r r
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lingkaran yang
berjarijari
r1, setelah mengalami perubahan jari-jari menjadi r2 dengan
r2 > r1, maka selisih serta perbandingan luas dan
kelilingnya sebagai
berikut.
L2 – L1 = 2
1 2 1 r
r r r
K2 – K1 = 2 1 2 r
r
L2 : L1 = r2
2 : r1
2
K2 : K1 = r2 : r1
(Menumbuhkan
inovasi)
Diskusikan dengan
teman sebangkumu.
Misalkan lingkaran
berjari-jari r1 diperkecil
sehingga jarijarinya
menjadi r2
dengan r2 < r1.
Hitunglah selisih
serta perbandingan
luas dan keliling kedua
lingkaran tersebut.
Buatlah kesimpulannya.
Kemukakan
hasilnya secara singkat
di depan kelas.
148 Matematika Konsep dan Aplikasinya 2
Hitunglah selisih serta perbandingan
luas dan keliling
lingkaran yang berjari-jari
2 cm dan 4 cm.
Penyelesaian:
Lingkaran berjari-jari 2 cm, maka r1 = 2.
Lingkaran berjari-jari 4 cm, maka r2 = 4.
) Selisih luas
2 1
2 1 2 1
2
L L
4 2 4 2
2 6
12 cm
r r r r
) Selisih keliling
2 1
2 1
K K
2
2 4 2
4 cm
r r
) Perbandingan luas 2 1
2 2
2 1
2 2
L :L
:
4 :2
16: 4
4 :1
r r
) Perbandingan keliling
2 1
2 1
K :K
:
4: 2
2:1
r r
Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.
1. Diketahui suatu lingkaran berjari-jari r
cm. Hitung selisih serta perbandingan
luas dan keliling lingkaran jika jari-jarinya
diubah menjadi
a. dua kalinya;
b. (r + 2) cm.
2. Diketahui jari-jari suatu lingkaran semula
7 cm. Hitunglah selisih dan perbandingan
luas lingkaran setelah jari-jarinya
a. diperbesar tiga kalinya;
b. diperkecil 1
2 kalinya.
149 Lingkaran
3. Perbandingan luas dua buah lingkaran
adalah 36 : 64. Hitunglah
a. perbandingan keliling kedua lingkaran;
b. selisih keliling kedua lingkaran;
c. perbandingan jari-jari kedua lingkaran;
d. selisih jari-jari kedua lingkaran.
4. Jari-jari dua buah lingkaran masingmasing
adalah a cm dan 3a cm. Jika
jumlah panjang jari-jari kedua lingkaran
itu 28 cm, tentukan
a. nilai a;
b. perbandingan luas dan kelilingnya;
c. selisih luas dan kelilingnya.
C. HUBUNGAN ANTARA SUDUT PUSAT,
PANJANG BUSUR, DAN LUAS JURING
1. Hubungan Sudut Pusat, Panjang Busur, dan Luas Juring
Sudut pusat adalah sudut yang dibentuk oleh dua jari-jari
yang berpotongan pada pusat lingkaran. Pada Gambar 6.9 di
samping,
AOB = adalah sudut pusat lingkaran.
Garis lengkung
AB disebut busur AB dan daerah arsiran OAB disebut juring
OAB.
Pada pembahasan kali ini, kita akan mempelajari hubungan
antara sudut pusat, panjang busur, dan luas juring pada
sebuah
lingkaran.
Untuk menentukan hubungan antara sudut pusat, panjang
busur, dan luas juring lakukan kegiatan berikut.
KEGIATAN
A
B
O
Gambar 6.9
1. Buatlah lingkaran dengan pusat di O berjari-jari 5 cm.
2. Pada lingkaran tersebut buatlah sudut pusat AOB
= 30o dan
COD = 60o (Gambar 6.10 (i)).
3. Untuk menyelidiki hubungan antara sudut pusat dan
panjang busur, ukurlah AB
dan CD dengan
menggunakan benang. Bagaimana hubungan panjang
AB dan CD?
4. Untuk menyelidiki hubungan antara sudut pusat dan
luas juring, jiplaklah juring OAB dan potong sekeliling
juring OAB. Kemudian ukurlah juring OCD dengan
menggunakan juring OAB (Gambar 6.10 (ii) dan (iii)).
Apakah besar juring OCD dua kali besar juring OAB?
5. Tentukan besar perbandingan antara kedua sudut
pusat, panjang kedua busur, dan luas kedua juring.
Apakah menghasilkan perbandingan yang sama?
Gambar 6.10
C D
O
A B
O
30o
60o
A
B
C
D
O
30o
60o
(i)
(ii) (iii)
150 Matematika Konsep dan Aplikasinya 2
Jika kegiatan ini kalian lakukan dengan teliti maka akan
diperoleh bahwa
besar AOB panjangAB luas juring OAB 1 .
besar COD panjang CD luas juring OCD 2
Panjang busur dan luas juring pada suatu lingkaran
berbanding
lurus dengan besar sudut pusatnya.
Sekarang perhatikan Gambar 6.11 (i). Dari gambar tersebut
diperoleh
besar AOB panjangAB luas juring OAB.
besar COD panjang CD luas juring OCD
Sekarang, misalkan
COD = satu putaran penuh = 360o maka
keliling lingkaran = 2r,
dan luas lingkaran = r2 dengan r jari-jari,
akan tampak seperti Gambar 6.11 (ii), sehingga diperoleh
o 2
AOB panjang AB luas juring OAB
360 2
r r
Dengan demikian, diperoleh rumus panjang busur AB, luas
juring
AB, dan luas tembereng AB pada Gambar 6.11 adalah
panjang busur AB 2
360
r
luas juring OAB 2
360
r
luas tembereng AB = luas juring OAB – luas AOB.
Perhatikan Gambar 6.12.
Diketahui panjang jari-jari
OA = 10 cm. Jika besar
AOB = 60o,
hitunglah
a. panjang AB
;
b. luas juring OAB;
c. luas tembereng AB.
Penyelesaian:
a. Panjang AB
AOB 2
360
60 2 3,14 10
360
1 62,8
6
10,47cm
r
b. 2
2
luas juring OAB AOB
360
60 3,14 10
360
A r
B
O
Gambar 6.12
A
B
D C
O
Gambar 6.11
(i)
(ii)
A
B
C/D
O
r
151 Lingkaran
2
1 314
6
52,33cm
c. Karena besar
AOB = 60o, maka AOB sama sisi
dengan panjang sisi 10 cm, sehingga
1 keliling segitiga
2
1
2
1 10 10 10
2
1 30 15
2
s
a b c
2
luas AOB
15 15 10 15 10 15 10
15 5 5 5
1.875
43,30cm
s s a s b s c
luas tembereng AB = luas juring OAB – luas AOB
= (52,33 – 43,30) cm2
= 9,03 cm2.
2. Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Hubungan
Sudut Pusat, Panjang Busur, dan Luas Juring
Hubungan antara sudut pusat, panjang busur, dan luas juring
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan materi tersebut. Pelajari contoh berikut.
Perhatikan gambar berikut.
P
Q
R
O 45o
Gambar 6.13
Penyelesaian:
a. Di depan telah dipelajari hubungan antara sudut pusat
dan panjang busur berikut.
besar POQ panjang PQ , sehingga diperoleh
besar QOR panjang QR
152 Matematika Konsep dan Aplikasinya 2
Pada gambar di atas,
diketahui panjang busur
PQ = 16,5 cm, panjang
busur QR = 22 cm, dan
besar POQ = 45o.
a. Hitunglah besar
QOR.
b. Hitunglah panjang jarijari
OP.
c. Tentukan luas juring
OPQ dan OQR.
o
o
o
o
o
45 16,5
besar QOR 22
33
45 2
22
45 33
44
44 45 60
33
x
x
x
Jadi, besar QOR
= 60o.
b.
o
o
o
Panjang QR = besar QOR 2
360
22 60 2 22
360 7
22 1 2 22
6 7
22 6 7 21
2 22
r
r
r
r
Jadi, panjang jari-jari OP = 21 cm.
c. 2
o
o
o
2
2
o
o
o
2
Luas juring OPQ = POQ
360
45 22 21 21
360 7
173,25 cm
Luas juring OQR = QOR
360
60 22 21 21
360 7
231 cm
r
r
Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.
1. Pada suatu lingkaran dengan pusat O
diketahui titik A, B, C, dan D pada keliling
lingkaran, sehingga
AOB = 35o
dan COD = 140o.
Jika panjang AB =
14 cm, hitunglah panjang CD.
153 Lingkaran
6. Hitunglah luas tembereng pada gambar
berikut jika jari-jari lingkaran 14 cm.
a. A
B
O
b.
60O
C
D
O
7. Pada gambar di samping,
panjang busur
PQ = 50 cm, panjang
busur QR = 75 cm,
dan besar
POQ =
45o. Hitunglah besar
QOR.
8. Pada gambar di samping,
besar POQ
= 72o dan panjang
jari-jari OP = 20 cm.
Hitunglah
a. panjang busur besar PQ;
b. luas juring besar POQ.
2. Pada gambar di samping,
luas juring OAB
= 50 cm2. Hitunglah
a. luas juring POQ;
b. jari-jari lingkaran;
c. luas lingkaran.
3. Panjang jari-jari sebuah lingkaran
diketahui 20 cm. Hitunglah
a. panjang busur di hadapan sudut 30o;
b. luas juring di hadapan sudut 45o.
4. Pada gambar di samping
diketahui panjang
OP = 28 cm dan
PQ = 17,6 cm.
Hitung luas juring
POQ.
5. Hitunglah keliling dan luas bangun
yang diarsir pada gambar berikut.
45O
B A
O
6 cm 5 cm
(a)
60O
A B
O
20 cm
(b)
C
O P
Q
R
45o
O P
Q
72o
20 cm
Q
P
O
D. SUDUT PUSAT DAN SUDUT KELILING
LINGKARAN
1. Hubungan Sudut Pusat dan Sudut Keliling
Pada pembahasan yang lalu kalian telah mempelajari bahwa
sudut pusat dibentuk oleh dua jari-jari lingkaran yang
berpotongan
di titik pusatnya. Adapun sudut keliling adalah sudut yang
dibentuk
oleh dua tali busur yang berpotongan di satu titik pada
keliling
lingkaran.
Pada Gambar 6.14 di samping, OA dan OB berpotongan di
O membentuk sudut pusat, yaitu
AOB. Adapun tali busur AC
dan CB berpotongan di titik C membentuk sudut keliling ACB.
A
B
C
O
Gambar 6.14
75O
60O
A
B
O
Q P
154 Matematika Konsep dan Aplikasinya 2
Sudut pusat
AOB dan sudut keliling ACB menghadap busur
yang sama, yaitu AB
. Sekarang, kita akan mempelajari hubungan
antara sudut pusat dan sudut keliling yang menghadap busur
yang
sama.
Perhatikan Gambar 6.15.
Lingkaran di samping berpusat di titik O dan mempunyai
jari-jari
OA = OB = OC = OD = r.
Misalkan
AOC = dan
COB = , maka
AOB = + .
Perhatikan
BOD.
BOD pelurus bagi BOC, sehingga
BOD = 180o – .
BOD segitiga sama kaki,
karena OB = OD = r, sehingga
ODB = OBD =
180o BOD
2
.
Karena BOD
= 180o – , maka diperoleh
180o (180o ) 1 ODB OBD .
2 2
Sekarang perhatikan
AOD.
AOD pelurus bagi AOC, sehingga
AOD = 180o – .
AOD adalah segitiga
sama kaki, karena OA = OD = r, sehingga
ODA OAD 180 AOD
2
180 180
2
1
2
Dengan demikian, besar
ADB
ODA ODB
1 1
2 2
1
2
1 AOB atau
2
besar AOB = 2 besar
ADB.
Karena
AOB adalah sudut pusat dan
ADB adalah sudut
keliling, di mana keduanya menghadap AB
, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut.
Jika sudut pusat dan sudut keliling menghadap busur yang
sama
maka besar sudut pusat = 2
besar sudut keliling.
A
B
C
D
O r
Gambar 6.15
155 Lingkaran
Pada lingkaran di atas, jika
ACO = 15o dan
BCO = 12o, hitung besar
AOB.
A
B
C
D
O
Gambar 6.17
A
B
C O
Gambar 6.16
Penyelesaian:
ACB merupakan sudut
keliling dan AOB merupakan
sudut pusat, sehingga diperoleh
sudut keliling ACB =
ACO + BCO
= 15o + 12o
= 27o
sudut pusat AOB = 2
sudut keliling ACB
= 2 27o
= 54o
2. Besar Sudut Keliling yang Menghadap Diameter
Lingkaran
Kalian telah mempelajari bahwa besar sudut pusat lingkaran
adalah dua kali besar sudut kelilingnya, jika menghadap
busur yang
sama. Bagaimana besar sudut keliling yang menghadap diameter
lingkaran?
Perhatikan Gambar 6.17.
Sudut pusat AOB menghadap busur AB. Perhatikan bahwa sudut
keliling ACB dan sudut keliling ADB menghadap busur AB,
sehingga diperoleh
AOB 2 ACB
180 2 ACB
ACB 180 90
2
atau
AOB 2 ADB
180 2 ADB
ADB 180 90
2
Dari Gambar 6.16 tampak bahwa
AOB adalah sudut lurus,
sehingga besar
AOB = 180o.
Besar sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran
besarnya 90o (sudut siku-siku).
156 Matematika Konsep dan Aplikasinya 2
Diketahui
ABC = 65o
dengan AB diameter
lingkaran. Hitunglah besar
CAB.
Penyelesaian:
Ruas garis AB adalah diameter lingkaran.
Karena
ACB adalah sudut keliling yang menghadap diameter
AB, maka besar
ACB = 90o.
Perhatikan bahwa
BCO adalah segitiga sama kaki,
karena OB = OC = r, sehingga
BCO = CBO = 65o.
Dengan demikian diperoleh
ACO ACB BCO
90 65
25
Karena
AOC sama kaki (OA = OC = r), maka
CAO = ACO = 25o.
3. Sudut-Sudut Keliling yang Menghadap Busur yang Sama
Untuk menentukan besar sudut keliling yang menghadap busur
yang sama, perhatikan Gambar 6.19 di samping.
Pada gambar tersebut
AOB adalah sudut pusat yang menghadap
AB = , sedangkan
ACB, ADB, dan AEB adalah sudut
keliling yang menghadap AB
.
ACB 1 AOB 1
2 2
ADB 1 AOB 1
2 2
AEB 1 AOB 1
2 2
Jadi, besar
ACB = ADB =
AEB.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
Besar sudut-sudut keliling yang menghadap busur yang sama
adalah sama besar atau 1
2
sudut pusatnya.
65O
A B
C
O
Gambar 6.18
A
B
C
D
E
O
Gambar 6.19
157 Lingkaran
Perhatikan Gambar 6.20.
Diketahui besar
BAC =
50o dan
CED = 60o.
Hitunglah besar
BDC,
ACD, dan ABD.
Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.
Penyelesaian:
Dari Gambar 6.20 tampak bahwa
BAC dan BDC
sudut keliling menghadap busur yang sama yaitu BC,
sehingga besar BDC
= BAC = 50o.
Perhatikan CED.
ACD = 180o – ( CED +
CDE)
= 180o – (
CED + CDB)
= 180o – (60o + 50o)
= 70o
Sudut ACD dan
ABD adalah sudut keliling yang
menghadap busur yang sama yaitu AD
, sehingga besar
ABD = ACD = 70o.
1. Pada gambar berikut, hitunglah nilai x dan
y.
80O
A
B
C
xOo
25O
D E
F
O
xo
yo
(a) (b)
xo 35o yo
(c)
2.
A
B
C
O D
Pada gambar di atas diketahui besar
ACD = 20o. Hitunglah
besar
a. BOC;
b. AOC;
c. BOD.
60O
50O A
B
C
D
E O
Gambar 6.20
158 Matematika Konsep dan Aplikasinya 2
3.
A B
O
C
Diketahui besar
BCA = 25o dan
CBO = 15o. Hitunglah
besar
a. AOB; c. ABC;
b. OAB; d. BAC.
4. Pada gambar di
samping PR adalah
diameter lingkaran.
Hitunglah
a. nilai x;
b. besar PRQ.
5.
55O
A
C
D O
Diketahui besar
ADC = 55o. Hitunglah
besar
a. AOC;
b. sudut refleks AOC;
c. OAC dan ACD.
6.
T
P
Q
R
O
S
Diketahui besar
PQR = 48o dan
QRS = 101o. Hitunglah
besar
a. PST; c. QTS.
b. QPR;
2xO
xO
P
R Q
O
E. SEGI EMPAT TALI BUSUR (PENGAYAAN)
1. Pengertian Segi Empat Tali Busur
Agar kalian memahami mengenai segi empat tali busur,
perhatikan Gambar 6.21. Pada gambar tersebut titik O adalah
titik
pusat lingkaran dan titik A, B, C, serta D terletak pada
keliling
lingkaran tersebut. Ruas garis AB, BC, CD, dan AD adalah
talitali
busur lingkaran. Tali-tali busur tersebut membentuk segi
empat
ABCD, dan selanjutnya disebut segi empat tali busur.
Segi empat tali busur adalah segi empat yang titik-titik
sudutnya
terletak pada lingkaran.
2. Sifat-Sifat Segi Empat Tali Busur
Perhatikan Gambar 6.22.
Pada gambar tersebut tampak bahwa sudut-sudut yang
berhadapan
pada segi empat tali busur ABCD adalah ABC dengan
ADC
dan BAD dengan BCD.
A
B
C
O
D
Gambar 6.21
159 Lingkaran
Perhatikan sudut keliling
ABC dan ADC.
ABC 1 AOD DOC
2
ADC 1 AOB BOC
2
Dengan demikian diperoleh
ABC ADC 1 AOD DOC 1
2 2
AOB BOC
1 AOD DOC AOB BOC
2
1 360
2
180
Sekarang, perhatikan sudut keliling
BAD dan BCD.
BAD 1 BOC COD
2
BCD 1 BOA AOD
2
Dengan demikian, diperoleh
BAD BCD 1 BOC COD 1
2 2
BOA AOD
1 BOC COD BOA AOD
2
1 360
2
180
Jadi, ABC + ADC = 180o dan
BAD + BCD = 180o.
Jumlah dua sudut yang saling berhadapan pada segi empat tali
busur adalah 180o.
Selanjutnya, perhatikan Gambar 6.23.
Pada gambar di samping, QS
adalah diameter lingkaran
sekaligus diagonal segi empat PQRS. Karena QPS dan
QRS
adalah sudut keliling, maka besar
QPS = QRS = 90o. Segi
empat PQRS selanjutnya disebut segi empat tali busur
siku-siku.
A D
C
O
B
Gambar 6.22
P S
R
O
Q
Gambar 6.23
160 Matematika Konsep dan Aplikasinya 2
Segi empat tali busur yang salah satu diagonalnya merupakan
diameter lingkaran disebut segi empat tali busur siku-siku.
Perhatikan Gambar 6.24.
Pada gambar tersebut, KM dan LN adalah diameter
lingkaran,
KLM dan KNM adalah sudut keliling yang
menghadap diameter KM , sedangkan
LKN dan LMN adalah
sudut keliling yang menghadap diameter LN .
Dengan demikian,
KLM = KNM =
LKN = LMN
= 90o. Karena keempat sudutnya siku-siku, akibatnya
KL//NM, KN// LM, KL = NM , dan KN = LM, dengan KM
dan LN adalah diagonal-diagonal segi empat KLMN. Dengan
kata lain, segi empat KLMN adalah suatu persegi panjang.
Segi empat tali busur yang kedua diagonalnya merupakan
diameter
lingkaran akan membentuk bangun persegi panjang.
Selanjutnya, bagaimanakah jika kedua diagonal segi empat
tali busur merupakan diameter lingkaran dan saling
berpotongan
tegak lurus? Bangun apakah yang terbentuk? Apakah terbentuk
bangun persegi panjang? Agar kalian dapat menjawabnya,
perhatikan Gambar 6.25.
Pada Gambar 6.25, AC dan BD adalah diameter lingkaran
dengan AC
BD . Karena ABC, BCD,
CDA, dan
DAB adalah sudut-sudut
keliling yang menghadap diameter,
besar ABC = BCD =
CDA = DAB = 90o.
Sekarang, perhatikan
BOC.
Jika BOC kita putar sejauh
90o berlawanan arah putaran
jarum jam dengan titik O sebagai titik putar maka diperoleh
OBOC, OCOD,danBOCCOD .
Dengan demikian, BCCD
atau BC CD .
Analog dengan cara di atas, dapat ditunjukkan bahwa
CD DA AB , sehingga BC
CD DA
AB . Dengan kata
lain, segi empat ABCD adalah bangun persegi.
Segi empat tali busur yang kedua diagonalnya merupakan
diameter lingkaran yang saling berpotongan tegak lurus akan
membentuk bangun persegi.
N M
L
O
K
Gambar 6.24
B C
D
O
A
Gambar 6.25
161 Lingkaran
Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.
1. Perhatikan gambar di bawah.
ABCD adalah segi
empat tali busur dengan
ABC = 80o
dan ADC = 100o.
Tentukan
a. besar
BCD;
b. besar
BAD.
2.
F
H G
O
E
75o
Perhatikan gambar di atas.
a. Jika
EOF = 75o, tentukan besar
sudut yang lain.
b. Apakah jenis
FOG?
c. Bangun apakah EFGH?
3.
P S
R
O
Q
35o
Perhatikan gambar di atas.
Diketahui PR dan QS adalah diameter
lingkaran.
a. Jika
OPS = 35o, tentukan besar
sudut yang lain.
b. Bangun apakah PQRS?
c. Sebutkan dua pasang segitiga pada
segi empat PQRS yang sama dan
sebangun.
O
A
B
D
C
4.
K
L
M
N O
Dari gambar di atas, KLMN adalah segi
empat tali busur dengan diagonal KM
dan LN merupakan diameter lingkaran
yang saling berpotongan tegak lurus.
a. Tentukan besar semua sudut pada
segi empat KLMN.
b. Bangun apakah KLMN?
c. Jika panjang jari-jari lingkaran adalah
r, tentukan luas segi empat KLMN.
5.
C
D
A
O
B
F
E
G
H
Perhatikan gambar di atas.
Diketahui ABCD adalah segi empat tali
busur dengan
DCG, ADH,
BAE,
dan CBF adalah sudut luar
segi empat
ABCD.
a. Buktikan bahwa besar
DCG =
BAD.
b. Jika ABC
= 80o, tentukan besar
sudut yang lain.
162 Matematika Konsep dan Aplikasinya 2
F. SUDUT ANTARA DUA TALI BUSUR
(PENGAYAAN)
Dua tali busur dari sebuah lingkaran dapat berpotongan di
dalam lingkaran atau berpotongan di luar lingkaran pada
perpanjangan kedua tali busur itu. Agar kalian lebih
memahaminya,
perhatikan Gambar 6.26 berikut.
Pada Gambar 6.26 (a), tali busur AC dan BD berpotongan
di dalam lingkaran, sedangkan Gambar 6.26 (b) menunjukkan
tali
busur DG dan EF berpotongan pada perpanjangan kedua tali
busur itu di luar lingkaran.
Pada bagian ini kita akan menentukan besar sudut antara
dua tali busur yang berpotongan di dalam atau di luar
lingkaran.
1. Sudut Antara Dua Tali Busur Jika Berpotongan Di
Dalam Lingkaran
Perhatikan Gambar 6.27. Lingkaran dengan pusat di titik O
dengan titik E adalah titik potong antara tali busur AC dan
BD .
Dari gambar tersebut tampak bahwa
AEB, BEC,
CED,
dan AED adalah sudut di
dalam lingkaran yang dibentuk oleh
perpotongan antara tali busur AC dan BD .
Dari gambar tersebut diperoleh
a. BDC adalah sudut
keliling yang menghadap busur BC,
sehingga BDC= 1 BOC;
2
b. ACD adalah sudut
keliling yang menghadap busur AD,
sehingga ACD= 1 AOD.
2
Perhatikan bahwa
BEC adalah sudut luar CDE, sehingga
o
o o
BEC = 180 CED
180 (180 CDE ECD)
CDE ECD
C
D
A
O
B
E
Gambar 6.27
C
D
A
O
B
E
F
G
D
O
E
H
Gambar 6.26
(a) (b)
163 Lingkaran
BDC+ ACD
1 BOC 1 AOD
2 2
1 BOC AOD
2
Analog dengan cara di atas, maka diperoleh
AEB 1 AOB COD
2
CED 1 COD AOB
2
AED 1 AOD BOC
2
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
Besar sudut antara dua tali busur yang berpotongan di dalam
lingkaran sama dengan setengah dari jumlah sudut-sudut pusat
yang menghadap busur yang diapit oleh kaki-kaki sudut itu.
Gambar 6.28
Pada gambar di atas, diketahui
besar POQ = 60o
dan besar
ROS = 230o.
Tentukan besar
PTQ.
Penyelesaian:
PTQ 1 POQ ROS
2
1 60 130
2
95
Q
P
R S
O
T
2. Sudut Antara Dua Tali Busur yang Berpotongan Di Luar
Lingkaran
Perhatikan Gambar 6.29 berikut.
Titik O adalah titik pusat lingkaran, sedangkan LK dan
MN adalah dua tali yang jika diperpanjang akan berpotongan
di titik P, di mana titik P di luar lingkaran, sehingga
terbentuk
KPN.
164 Matematika Konsep dan Aplikasinya 2
N
K
L
O
M
P
Gambar 6.29
Gambar 6.30
Perhatikan Gambar 6.30 di
atas.
Diketahui besar
AED =
25o dan besar
BOC =
35o. Tentukan besar
AOD.
A B
C
D
E
O
Penyelesaian:
AED 1 AOD BOC
2
25 1 AOD 35
2
50 AOD 35
AOD 85
Perhatikan bahwa
KMN adalah sudut keliling yang
menghadap busur KN, sehingga
KMN= 1 KON
2
Sudut MKL adalah sudut keliling yang menghadap busur LM,
sehingga
MKL= 1 MOL
2
Sudut MKL adalah sudut luar
KPM, sehingga berlaku
MKL = KMN +
KPN
atau
KPN MKL KMN
1 MOL 1 KON
2 2
1 MOL KON
2
Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
Besar sudut antara dua tali busur yang berpotongan di luar
lingkaran sama dengan setengah dari selisih sudut-sudut
pusat yang menghadap busur yang diapit oleh kaki-kaki
sudut itu.
165 Lingkaran
Kerjakan soal-soal berikut di buku tugasmu.
D
A
C
O
B
3. Perhatikan gambar
di samping.
Jika besar
POQ =
35o dan besar
ROS = 50o, tentukan
besar PTQ
dan QTR.
4.
Pada gambar di atas diketahui besar
NOM = 30o dan KQL = 60o.
Tentukan
a. besar
KOL;
b. besar
KPL.
P
Q
O
S
R
1. Perhatikan gambar
di samping.
Jika besar
AOC =
65o dan
BOD =
140o, tentukan
a. besar
AEC;
b. besar
BEC.
2. D
G
O
E
F
H
Pada gambar di atas tali busur DE dan
GF berpotongan di titik H di luar
lingkaran. Diketahui besar
DOG =
150o dan
EOF = 40o.
Tentukan besar
DHG.
O
K
N
L M
Q
P
1. Perhatikan gambar di samping.
a. Titik O disebut pusat lingkaran.
b. OA , OB , OC , OD , dan OE disebut jari-jari lingkaran.
c. BD disebut garis tengah atau diameter, yaitu garis yang
menghubungkan dua titik pada keliling lingkaran dan melalui
pusat lingkaran.
d. AE disebut tali busur, yaitu garis yang menghubungkan
dua titik pada keliling lingkaran.
e. Garis lengkung AFE disebut busur kecil (pendek), yaitu
busur
yang panjangnya kurang dari setengah keliling lingkaran.
f. Garis lengkung ACE disebut busur besar (panjang), yaitu
busur yang panjangnya lebih dari setengah keliling
lingkaran.
A
B
C
D
E
F
O
G
166 Matematika Konsep dan Aplikasinya 2
g. Daerah yang dibatasi oleh jari-jari OC dan OB serta busur
BC disebut sektor atau juring lingkaran.
h. Daerah yang dibatasi oleh tali busur AE dan busur AFE
disebut tembereng.
i. OG tali busur AE disebut
apotema, yaitu jarak terpendek
antara tali busur dan pusat lingkaran.
2. Nilai
merupakan suatu pendekatan. Besar nilai
adalah
3,14 atau 22
7 .
3. Rumus keliling lingkaran (K) dengan diameter (d) dan
jari-jari
(r) sebagai berikut.
K d atau K 2 r
4. Rumus luas lingkaran (L) dengan diameter (d) dan
jari-jari (r)
sebagai berikut.
L r2 atau L 1 2
4
d
5. Dari gambar di samping berlaku sebagai berikut.
Besar sudut pusat AOB
Besar sudut satu putaran penuh
Panjang busur AB Luas juring OAB
Keliling lingkaran Luas lingkaran
6. Panjang busur besar sudut pusat 2 .
360
r
Luas juring besar sudut pusat 2 .
360
r
Luas tembereng = luas juring – luas segitiga.
Setelah mempelajari bab ini, apakah kalian sudah paham
mengenai Lingkaran? Jika kalian sudah paham, coba rangkum
kembali materi ini dengan kata-katamu sendiri. Jika ada
materi
yang belum kamu pahami, tanyakan pada temanmu yang lebih
tahu atau kepada gurumu. Berikan contoh masalah dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan lingkaran,
kemudian
selesaikanlah. Buatlah laporan dan kemukakan hal ini secara
singkat di depan kelas.
O
A
B
167 Lingkaran
Kerjakan di buku tugasmu.
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
1. Apotema ditunjukkan
oleh garis ....
a. OA
b. AC
c. OE
d. BO
2. Suatu roda berdiameter 63 cm berputar
menempuh jarak 198 m. Roda
tersebut berputar sebanyak ....
a. 60 kali c. 100 kali
b. 75 kali d. 110 kali
3. Jika AB = 14 cm
maka luas daerah
arsiran pada gambar
di samping adalah
....
a. 56 cm2 c. 112 cm2
b. 88 cm2 d. 176 cm2
4. Pada gambar di
samping besar
AOB = 120o dan
COD = 30o. Jika
panjang busur AB
= 44 cm maka panjang
busur CD adalah
....
a. 5,5 cm c. 9 cm
b. 7 cm d. 11 cm
5.
A
B
O
5 cm
C
Jika jari-jari lingkaran di atas 5 cm dan
panjang tali busur AB = 6 cm maka
panjang apotema OC adalah ....
a. 3 cm c. 4 cm
b. 3,5 cm d. 4,5 cm
6. Pada gambar di
samping, luas juring
OPQ = 19,25 cm2
dan luas juring ORS
= 51,33 cm2. Jika
besar POQ =
45o maka besar
ROS adalah ....
a. 90o c. 135o
b. 120o d. 150o
7. Perhatikan gambar
di samping. Jika
besar AOB =
45o, panjang OB =
14 cm, dan OC =
CB, luas daerah
yang diarsir adalah
....
a. 55,57 cm2 c. 57,57 cm2
b. 55,77 cm2 d. 57,75 cm2
8.
20o
P 70o
Q
R
S
O
Perhatikan gambar di atas.
PR adalah garis tengah lingkaran
dengan titik pusat O. Jika RPQ
=
70o dan
PRS = 20o, besar PRQ
dan RPS berturut-turut
adalah ....
a. 90o dan 20o c. 20o dan 70o
b. 20o dan 90o d. 10o dan 80o
A B
D C
A
B
E C
O D
30o
120o
A B
D C
45o
A B
D C
O
14 cm
45o
S
P Q
R
O
168 Matematika Konsep dan Aplikasinya 2
a. 17o c. 51o
b. 34o d. 68o
10. Suatu taman bunga berbentuk lingkaran
dengan luas 1.386 m2. Di sekeliling
taman itu setiap 4 meter ditanami
pohon cemara. Banyak pohon cemara
yang dapat ditanam adalah ....
a. 22 buah c. 44 buah
b. 33 buah d. 55 buah
9.
p
2p
x 51o
A
B
C
D
E
Jika ACD = 2po, BDC = po, dan
BEC = 51o, besar ABD = ....
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan
tepat.
a. perbandingan luas lingkaran kecil
dan lingkaran besar;
b. selisih luas lingkaran kecil dan
lingkaran besar;
c. perbandingan keliling lingkaran
kecil dan lingkaran besar;
d. selisih keliling lingkaran kecil dan
lingkaran besar.
4.
30o
Q
P
R
S
O
Perhatikan gambar di atas.
Jika besar PQR
= PRQ maka
tentukan besar
a. QOR; d. RSO;
b. QPR; e. QRS.
c. ROS;
5. Sebuah pesawat supersonik mempunyai
kecepatan 7.850 km/jam dan
beredar mengelilingi bumi dalam satu
putaran penuh selama 8 jam. Jika lintasannya
berbentuk lingkaran dan jarijari
bumi adalah 6.400 km, tentukan
a. panjang lintasan pesawat tersebut;
b. jarak pesawat ke pusat bumi;
c. tinggi lintasan pesawat dari permukaan
bumi.
1. Tentukan keliling
dan luas daerah
yang diarsir pada
gambar di samping.
2.
A
C B
D
O
Pada lingkaran di atas panjang
AB = 10 cm dan BC = 25 cm.
Jika BDC = 27,5o, tentukan
a. besar
AOB;
b. luas juring OAB;
c. luas juring OBC;
d. luas juring besar OAC.
3.
A B
C D E
Tiga buah lingkaran saling bersinggungan
seperti tampak pada gambar
di atas. Jika AC = CD = DE = EB =
3 cm, tentukan
14 cm
28 cm
Comments
Post a Comment