makalah tentang minyak bumi
MINYAK BUMI
1.Asal Usul Minyak Bumi
Asal Usul Minyak Bumi – Asal usul minyak bumi atau yang biasa disebut dengan minyak mentah ini memiliki teori yang umum dipahami oleh sebagian orang. Minyak mentah atau crude oil adalah campuran dari berbagai macam senyawa hidrokarbon yang berupa cairan kental berwarna coklat kehijauan sampai hitam, dan mempunyai specific gravity
antara 0,80s.d 0,99. Teori yang umum digunakan untuk menjelaskan asal-usul minyak bumi adalah “organic source
materials”.
Teori asal usul minyak bumi ini menyatakan bahwa minyak bumi merupakan produk perubahan secara alami dari zat-zat organik yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengendap selama ribuan sampai jutaan tahun. Akibat dari pengaruh tekanan, temperatur, kehadiran senyawa logam dan mineral serta letak geologis selama proses perubahan tersebut, maka minyak bumi akan mempunyai komposisi yang berbeda di
tempat yang berbeda.
Komposisi Minyak Bumi – Asal Usul Minyak Bumi
Minyak bumi memiliki campuran senyawa hidrokarbon sebanyak 50-98% berat, sisanya merupakan persenyawaan kimia lain yang mengandung belerang, oksigen, dan
nitrogen serta senyawa-senyawa anorganik seperti vanadium, nikel,
natrium, besi, aluminium, kalsium, dan magnesium dalam jumlah yang relative sedikit.
Berdasarkan kandungan senyawanya, minyak bumi dapat dibagi menjadi golongan hidrokarbon dan non-hidrokarbon serta senyawa-senyawa logam.
Klasifikasi Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan campuran yang sangat kompleks dari hidrokarbon-hidrokarbon penyusunnya. Oleh Karena itu, analisis kadar senyawa-senyawa penyusunnya yang bukan saja amat sulit dilakukan, juga kurang berguna dalam praktek. Analisis elemental
yang menentukan kadar-kadar unsure karbon, hidrogen, belerang,
nitrogen, oksigen dan logam-logam juga tidak member gambaran mengenai karakter dan sifat minyak bumi yang dihadapi. Padahal, dalam merancang proses pengolahan minyak bumi mentah, informasi-informasi tersebut sangat dibutuhkan. Mengingat hal itu, orang mulai mengembangkan metode-metode semi empiric untuk mengklasifikasikan minyak bumi berdasarkan hasil-hasil pengukuran sifat-sifat fisik dan kimia yang mudah ditentukan.
Terkait dengan asal usul pembentukan minyak bumi,
sedikitnya ada 3 teori yang mengungkap rahasia dibalik bagaimana bahan yang dalam bahasa Latin disebut petroliumini. Ketiga teori tersebut adalah teori biogenetik,
teorianorganik, serta teori
Duplex.
1. Asal usul Minyak Bumi Berdasarkan Teori Biogenetik
(Teori Organik) Menurut Teori Biogenitik, minyak bumi terbentuk dari pelapukan berbagai jenis binatang dan tumbuhan (mahluk hidup)
yang mati dan tertimbun di dalam endapan lumpur, hanyut terbawa oleh arus sungai, menuju laut, dan akhirnya berkumpul
di dasar laut, bertemu dengan timbunan-timbunan hasil pelapukan mahluk hidup
yang sebelumnya telah ada. Timbunan ini kemudian selama berates juta tahun terendap dan mengalami proses dekomposisi menjadi gelembung minyak bumi atau
gas alam. Dekomposisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu suhu endapan, waktu, serta tekanan lapisan batuan
yang berada di atasnya.
2. Asal usul Minyak Bumi Berdasarkan Teori Anorganik Menurut Teori Anorganik,
minyak bumi terbentuk akibat adanya aktivitas bakteri
yang mampu melakukan reaksi biokimia,
merubah unsur-unsur seperti Oksigen,
Hidrogen, Karbon, Belerang, dan nitrogen dari batuan induk menjadi zat minyak
yang mengandung hidrokarbon.
3. Asal usul Minyak Bumi Berdasarkan Teori Duplex Teori Duplex sebetulnya merupakan perpaduan antara Teori Biogenetik dan Teori Anorganik.
Teori ini banyak diterima oleh para ilmuan secara umum. Dalam teori ini, dijelaskan bahwa minyak bumi berasal dari materi-materi hidup baik nabati maupun hewani yang berada di laut, yang karena pengaruh suhu, tekanan, dan waktu akhirnya berubah menjadi batuan induk pembentuk bahan-bahan hidrokarbon. Batuan ini kemudian mengalami
proses biokimia dan akhirnya berubah menjadi minyak bumi dan gas alam. Keduanya berkumpul dan berpindah ketempat yang memiliki tekanan lebih rendah bertemu dengan minyak bumi dan gas alam hasil dari proses sebelumnya. Mereka semua terjebak dan terperangkap, terakumulasi dengan sesamanya dan tak sanggup menguap.
Asal Usul Minyak Bumi Dalam perangkap ini bias terkandung
3 bahan campuran yang antara lain (1)
minyak, gas, dan air; (2) minyak dan
air; atau (3) gas dan air. Gas alam dalam hal ini akan selalu berada di lapisan atas,
minyak di lapisan tengah, dan air ada di lapisan bawah. Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dan karena sifat ini proses penambangan minyak bumi dan gas alam menjadi lebih mudah.
3.
Fraksi-Fraksi Minyak Bumi
Fraksi
|
Titik Didih
(oC)
|
Jumlah Atom C
|
Kegunaan
|
Gas
|
(-160) - (-40)
|
1 - 4
|
Seperti LPG
|
Petroleum Eter
|
30 - 90
|
5 - 7
|
Pelarut dan dry
cleaning
|
Bensin
|
35 - 75
|
5 - 10
|
Seperti Premium
|
Nafta
|
70 - 170
|
8 - 12
|
Bahan baku industry petrokimia
|
Kerosin dan avtur
|
170 - 250
|
10 - 14
|
Bahan bakar pesawat
|
Solar
|
250 - 340
|
15 - 25
|
Bahan bakar mesin
diesel
|
Oli
|
350 - 500
|
19 - 35
|
Pelumas
|
Parafin
|
350
|
> 20
|
Bahan baku lilin
|
Residu
|
> 500
|
> 70
|
Aspal dan pelapis anti bocor
|
4.Bensin
Fraksi minyak bumi yang paling banyak digunakan masyarakat.
Bensin mempunyai senyawa hidrokarbon dengan jumlah atom karbon antara
5 hingga 12 yang berasal dari fraksi nafta dan fraksi minyak gas berat hasil penyulingan minyak bumi.
Senyawa Hidrokarbon yang terkandung: alkana rantai lurus, alkana rantai bercabang, siklo alkana, aromatik, dan alkena.
Kualitas bensin = bilangan oktan.
Bilangan oktan: tingkat kemampuan daya bahan bakar bensin. Semakin tinggi nilai bil.Oktan, semakin cepat kemampuan daya bakarnya. Cara menghitung bil.Oktan:
Bil.Oktan = (% isooktana x 100)
+ (% n –heptana x 100)
Bil.Oktan dapat ditinggikan dengan banyak cara di antaranya menambahkan Tetra Ethyl Lead (TEL) & mengubah struktur senyawa hidrokarbo
yang terdapat dalam bensin. TEL ditemukan oleh Thomas midgley.
Cara pengubahan bil.Oktan rendah menjadi bil.Oktan tinggi.
Teknik pengubahan
|
Penjelasan
|
Catalytic naphta reforming
|
Mengubah alkana menjadi senyawa aromatik.
|
Fluidised catalytic cracking
|
Mengubah hidrokarbon rantai panjang yg mempunyai titik didih tinggi menjadi senyawa.
Hidrokarbon rantai pendek.
Jadi menghasilkan bensin mengandung 30% aromatik& 20-30% alkena.
|
Isomerisation
|
Mengubah alkana rantai lurus menjadi rantai bercabang.
|
alkylation
|
Mereaksikan alkena dignisobutana untuk menghasilkan isoalkana yg berbilang oktan tinggi
|
Comments
Post a Comment