Makalah PERUBAHAN FISIKA DAN KIMIA
Materi PERUBAHAN
FISIKA DAN KIMIA
Standar
Kompetensi
4. Memahami berbagai sifat dalam perubahan
fisika dan kimia
Kompetensi
Dasar
4.1 Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia
4.2 Melakukan pemisahan campuran campuran dengan
berbagai cara berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia
4.3 Menyimpulkan perubahan fisika dan kimia
berdasarkan hasil percobaan sederhana
4.4 Mengidentifikasi terjadinya
reaksi kimia melalui percobaan
Sifat
Materi
Berdasarkan ukuran, sifat materi
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Sifat Intensif
Sifat yang tidak dipengaruhi oleh ukuran materi.
Contoh: titik beku, titik didih,
kerapatan, warna, dan kereaktifan.
b. Sifat
Ekstensif
Sifat yang dipengaruhi oleh ukuran materi.
Contoh: massa, berat, panjang, dan volume.
Berdasarkan pengamatan terhadap materi, sifat materi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Sifat Fisika
Sifat dari materi yang dapat diamati secara langsung dan
tidak merusak zat.
Contoh: warna, bau, massa,
wujud, titik beku, titik didih, tingkat kekerasan, daya hantar baik panas
maupun listrik dan tingkat kekerasan.
Kelarutan
Jumlah maksimal suatu zat yang dapat larut pada suhu
tertentu.
Kecepatan kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh suhu, ukuran
zat terlarut, jumlah zat pelarut, dan pengadukan.
Tingkat kekerasan
Kemampuan zat padat untuk tahan terhadap goresan.
b. Sifat Kimia
Sifat yang dapat diamati ketika suatu reaksi kimia terjadi
pada suatu zat.
Contoh: mudah
berkarat, mudah terbakar, perubahan pH, dan beracun.
Pemisahan Campuran
Memisahkan zat-zat
penyusun suatu campuran dengan tujuan mendapatakan suatu zat murni yang
kita perlukan.
Metode pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika:
Pengayakan
Metode ini dilakukan untuk memisahkan campuran yang terdiri dari
padatan dan padatan dengan ukuran partikel berbeda.
Contoh: memisahkan pasir
dengan batu kerikil.
Ukuran ayakan dinyatakan dalam mesh, banyaknya lubang tiap inch
persegi.
Dekantir
Metode ini digunakan untuk memisahkan antara cairan dengan
padatan berukuran besar yang dapat mengendap.
Contoh: memisahkan beras
dengan air.
Metode ini di sebut juga metode tuang.
Penyaringan
Metode ini dilakukan untuk memisahkan campuran antara cairan
dengan padatan yang biasanya berukuran kecil dan tidak mengendap.
Contoh: penjernihan air
Residu, patikel yang tertinggal pada alat saringan
Filtrat, zat cair yang lolos dari saringan.
Metode ini disebut juga metode filtrasi.
Sentrifugasi
Metode ini digunakan untuk memisahkan campuran antara cairan
dengan padatan yang ukurannya sangat kecil dan tersebar merata pada cairan.
Metode ini berkerja berdasarkan gaya sentrifugal.
Campuran yang akan dipisahkan dimasukan dalam tabung reaksi
kemudian tabung diletakan dalam alat sentrifugasai lalu diputar.
Metode ini dikenal juga dengan nama pemusingan
Contoh: pemisahan sel
darah dan pemurnian bakteri
Evaporasi
Metode ini digunakan untuk memisakan padatan yang larut dalam
cairan.
Metode ini disebut juga penguapan.
Contoh: proses pembuatan
garam dari air laut.
Sublimasi
Metode ini digunakan untuk memisahkan
campuran suatu zat dengan zat lain yang dapat menyublim.
Contoh: zat yang
tercampur dengan kapur barus.
Destilasi
Metode ini digunakan untuk memisahkan larutan yang terdiri dari
zat-zat yang memiliki perbedaan titik didih.
Contoh: pembuatan air tawar dari air laut dan proses
pengolahan minyak bumi
Ekstraksi
Metode
ini digunakan untuk memisahkan campuran yang terdiri cairan-cairan yang tidak
bercampur.
Contoh: memisahkan minyak dengan air.
Metode ini dikenal juga dengan nama corong pisah.
Kromatografi
Metode ini digunakan untuk memisahkan campuran yang terdiri dari
zat-zat yang memiliki perbedaan tingkat kelarutan.
Contoh: mengetahui
warna-warna dalam tinta.
Ferromagnet
Metode ini digunakan untuk memisahkan serbuk besi yang tercampur
dengan larutan.
Contoh: pemisahan serbuk
besi dari lumpur bahan keramik.
Metode pemisahan campuran berdasarkan sifat kimia
Koagulasi
Metode ini dilakukan dengan tujuan pengendapan, penambahan bahan
kimia pada campuran akan mengikat salah satu zat penyusun campuran untuk
membentuk flok sehingga terjadi gumpalan dan pengendapan.
Contoh: untuk mempercepat
proses penjernihan air dari lumpur dilakukan dengan cara menambahkan tawas.
Perbahan Materi
Perubahan materi dapat
dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Perunbahan Fisika
Perubahan yang tidak menghasilkan
zat baru atau perubahan yang bersifat timbal balik.
Perubahan yang terjadi hanya pada wujud dan bentuk benda.
Contoh: es menjadi
air, batu besar menjadi kerikil, pencampuran zat.
Beberapa penyebab terjadinya perubahan fisika:
- perubahan
suhu
- pencampuran
zat
- proses
mekanik, misalnya pemotongan
b. Perubahan Kimia/Reaksi
Kimia
Perubahan yang menghasilkan zat baru atau perubahan yang secara
umum tidak bersifat timbal balik.
Contoh: kertas terbakar,
pembusukan makanan, petasan meledak, besi berkarat, dan lain-lain.
Beberapa penyebab terjadinya perubahan kimia:
- pembakaran
- pencampuran zat
- aliran listrik
Reaksi
Kimia
Disebut
juga perubahan kimia yaitu suatu bentuk perubahan yang dapat menghasilkan zat
baru.
Penulisan persamaan reaksi kimia
a. Reaksi berlangsung satu
arah
Reaksi antara logam natrium dengan air akan menghasilkan
natrium hidoksida dan gas hidrogen, tapi hal ini tidak berlaku untuk proses
sebaliknya

reaktan produk
b. Reaksi berlangsung
bolak-balik
Reaksi
antara gas nitrogen dengan hidrogen akan menghasilkan gas amonia, hal ini nuga
akan berlaku pada proses sebaliknya.

reaktan produk
Arti notasi-notasi yang terdapat pada persamaan reaksi
- wujud zat
s ®solid
atau padat
l ®liquid
atau cair
aq ®aqua
atau larut dal cair
g ®gas
- reaktan artinya
zat pereaksi, zat-zat yang direaksikan
- produk artinya
zat hasil, zat-zat yang dihasilkan selam proses reaksi kimia.
Ciri-Ciri Reaksi
Kimia
Ciri-ciri
adanya reaksi kimia:
- perubahan warna
- pembentukan gas
- perubahan suhu
- pembentukan endapan
Reaksi Eksotermis
Reaksi yang melepaskan
energi atau panas berlangsung spontan, dan ditandai dengan
kenaikan suhu.
Contoh: pembakaran kayu,
proses pernafasan, dan reaksi logam magnesium dengan air.
Reaksi Endotermis
Reaksi yang membutuhkan
energi, umunya tidak berlangsung
spontan, dan ditanadai dengan penurunan suhu.
Kecepatan Reaksi Kimia
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kecepatan:
- ukuran partikel zat-zat pereaksi
- suhu
- konsentrasi atau kadar zat-zat pereaksi.
- penambahan katalis
Enzim merupakan salah satu contoh dari katalis biologi.
Reaksi Kimia Di Sekitar Kita
Korosi
Disebut juga karat hal ini terjadi pada logam yang bereaksi
dengan oksigen (udara, air).
Usaha mencegah korosi:
- pengecatan
- melapisi dengan logam
lain, biasanya digunakan logam timah, seng, krom.
- melapisi dengan plastik
- mengolesi dengan minyak
Comments
Post a Comment