makalah tentang PENCEMARAN AIR
1. Pengertian Pencemaran
Air
Salah satu
dampak negatif dari kemjuan ilmu dan teknologi yang tidak digunakan dengan
benar adalah terjadinya pencemaran. Pencemaran adalah peristiwa masuknya
zat, unsur, zat atau komponen lain yang merugikan ke dalam lingkungan akibat
aktivitas manusia atau proses alami. Segala sesuatu yang menyebabkan pencemaran
disebut polutan.
Suatu benda dapat
dikatakan polutan bila kadarnya melebihi batas normal, berada pada tempat dan
waktu yang tidak tepat. Polutan dapat berupa suara, panas, radiasi, debu, bahan
kimia, zat- zat yang dihasilkan makhluk hidup dan sebagainya. Adanya polutan
dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan lingkungan tidak dapat mengadakan
pembersihan sendiri ( regenerasi). Oleh karena itu, pencemarani terhadap
lingkungan perlu dideteksi secara dini dan ditangani segera.
2.
Macam-
Macam Sumber Pencemaran Air
Sumber pencemaran
air antara lain sampah masyarakat, limbah industri, limbah pertanian dan limah
rumah tangga. Ada beberapa tipe polutan yang dapat merusak perairan yaitu;
bahan- bahan yang mengandung bibit penyakit, bahan- bahan yang banyak
membutuhakan oksigen untuk penguraiannya, bahan- bhan kimia organic dari
industri atau limbah pupuk pertanian, bahan- bahan yang tidak sediment, bahan-
bahan yang mengandung radioaktif dan panas.
Pembuangan sampah
dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena
sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Pembuangan sampah organic
maupun anorganik yang dibuang kesungai terus- menerus, selain menemari air,
terutama di musim hujan akan mengakibatkan banjir.
Air adalah unsur
alam yang penting bagi mahluk hidup dengan sifat mengalir dan meresap. Apabila
jalur aliran- alirannya tersumbat akan mengakibatkan banjir. Pencemaran air
terjadi karena kurangnya rasa disiplian masyarakat, misalnya dalam kebersihan
lingkungan dan membuang sampah sembarangan.
3. Penyebab Pencemaran Air
Pencemaran air
dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.
- Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.
- Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
- Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum
- Pencemaran air oleh sampah
4. Akibat Pencemaran Air
- Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen
- Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air
- Pendangkalan dasar perairan
- Tersumbatnya penyaring reservoir, dan menyebabkan perubahan ekologi
- Dalam jangka panjang mengakibatkan kanker dan kelahiran cacat
- Akibat penggunaan pestisida yang berlebihan selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan makhluk yang berguna terutama predator
- Kematian biota kuno, seperti plankton, ikan bahkan burung
- Dapat mengakibatkan mutasi sel kanker dan leukemia
- Dapat menyebabkan banjir
- Erosi
- Kekurangan sumber air
- Tanah Longsor
- Dapat merusak Ekosistem sungai
- Kerugian untuk Nelayan
5. Penanggulangan
Terjadinya Pencemaran Air
Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran
air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi kebutuhan hidup hendaknya tidak
menambah terjadinya bahan
pencemar antara lain tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit,
sampah/limbah industri secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai,
danau ataupun ke dalam selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara
berlebihan, karena sisa pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan
tanah pertanian. Tidak menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat
merupakan makanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan
terjadinya pencemaran air.
Pencemaran air yang telah terjadi secara alami misalnya adanya jumlah
logam-logam berat yang masuk dan menumpuk dalam tubuh manusia, logam berat ini
dapat meracuni organ tubuh melalui pencernaan karena tubuh memakan
tumbuh-tumbuhan yang mengandung logam berat meskipun diperlukan dalam jumlah
kecil. Penumpukan logam-logam berat ini terjadi dalam tumbuh-tumbuhan
karena terkontaminasi oleh limbah industri. Untuk menanggulangi agar tidak
terjadi penumpukan logam-logam berat, maka limbah industri hendaknya dilakukan pengolahan
sebelum dibuang ke lingkungan.
Limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke sungai
atau selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian
diolah, agar bila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan terjadinya
pencemaran air. Bahkan
kalau dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat digunakan
lagi untuk keperluan industri sendiri.
Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik
atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan,
kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna, misalnya dapat diolah menjadi
keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme dikubur dalam
lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat digunakan sebagai pupuk.
PENCEMARAN TANAH
1.
Pengertian Pencemaran Tanah
Pencemaran
tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan
pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah;
air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari
permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke
dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat
kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung
kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di
atasnya.
2.
Sumber Pencemaran Tanah
Sumber pencemar
tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan mempunyai
hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber pencemar
udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar
tanah.
Sebagai contoh
gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan
pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan
terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.
Air permukaan
tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam
berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa
pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan
ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.
Maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber
pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah
sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor dan limbah industri.
3. Komponen - Komponen Bahan Pencemaran Tanah
1. Limbah domestik
Limbah domestik
dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha
hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan
swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.
Limbah padat
berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh
mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan
bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap
utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke
lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah
ratusan tahun kemudian.
Sampah anorganik
tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus
oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang
dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan
berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh
makanan untuk berkembang.
Limbah cair
berupa deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan
air tanah bahkan dapat membunuh mikroorganisme di dalam tanah.
2. Limbah industri
Limbah Industri
berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang merupakan hasil
pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri
pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom,
arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan
logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat
beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan
kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap
kesuburan tanah.
3. Limbah pertanian
Limbah pertanian
dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman,
misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan
pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang
menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman
tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan
saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam
tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya.
Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama
tanaman kebal terhadap pestisida tersebut
4.
Dampak Dari Pencemaran
Tanah
1. Dampak Pada Kesehatan
Dampak pencemaran
tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan
populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan
bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada
anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal.
Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat
meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.
Merkuri (air
raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin
tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati,
Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam
dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan
ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar,
pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian..
2. Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem
Dampak pada
pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak
lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan
tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang
dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan
pencemar tanah utama.
Pencemaran tanah
juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang
radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada
dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan
metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan
tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari
rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau
tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
5.
Penanggulangan Komponen
Bahan Pencemaran Tanah
Limbah domestic,
yang sangat banyak penanggulangan sampah ini yaitu dengan cara memisahkan
antara sampah organik atau sampah yang dapat atau mudah terurai oleh tanah, dan
sampah anorganik atau sampah yang akan terurai tanah tetapi membutuhkan waktu
yang sangat panjang untuk terurai oleh tanah. Sampah organik yang mudah terurai
oleh tanah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita tutup dengan tanah
sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi, dibuat kompos dan
khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dan lain-lain. Sedangkan sampah
anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang
terbaik dengan mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang-barang yang mungkin
bisa dipakai atau juga bisa dijadikan hiasan dinding. Limbah industri, cara penanggulangannya
yaitu dengan cara mengolah limbah tersebut sebelum dibuang ke sungai atau ke
laut. Limbah pertanian, yaitu dengan cara mengurangi penggunaan pupuk sintetik
dan berbagai bahan kimia untuk pemberantasan hama seperti pestisida diganti
dengan penggunaan pupuk kompos.
Ada 2 cara untuk
penanganan pencemaran tanah
1. Remidiasi
Remediasi adalah
kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu
in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah
pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri
dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan
off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah
yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat
pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap,
kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat
pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
2.Bioremediasi
Bioremediasi
adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme
(jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat
pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida
dan air).
PENCEMARAN UDARA
1. Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran Udara
adalah kondisi udara yang tercemar de-ngan adanya bahan, zat-zat asing atau
komponen lain di udara yang menyebabkan berubahnya tatanan udara oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas udara menjadi kurang atau
tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran udara
mempengaruhi sistem kehidupan makhluk hidup seperti gangguan kesehatan,
ekosistem yang berkaitan dengan manusia
2.
Sumber
Pencemaran Udara
Kegiatan manusia
- Transportasi
- Industri
- Pembangkit listrik
- Pembakaran (perapian, kompor, furnace, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar)
- Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
Sumber alami
- Gunung berapi
- Rawa-rawa
- Kebakaran hutan
- Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
Sumber-sumber lain
- Transportasi amonia
- Kebocoran tangki klor
- Timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah
- Uap pelarut organik
3. Jenis-jenis Pencemaran Udara
Bahan atau Zat pencemaran udara dapat berbentuk gas dan partikel :
Pencemaran udara
berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :
· Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2),
Hidrogen Sulfida (H2S) dan Sulfat Aerosol.
· Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O),
Nitrogen Monoksida (NO), Amoniak (NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
· Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2),
Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon .
· Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen,
Vinyl Klorida, air raksa uap.
Pencemaran udara
berbentuk partikel dibedakan menjadi :
·
Mineral (anorganik)
dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.
·
Bahan organik terdiri
dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.
·
Makhluk hidup terdiri
dari bakteri, virus, telur cacing.
·
Alamiah, berasal dari
letusan gunung berapi, pembusukan, dll.
·
Kegiatan manusia,
misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan, dll.
Pencemaran
udara ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara didalam
ru-a-ngan yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.
Pencemaran
udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan menjadi dua:
Pencemaran
udara bebas (Out door air pollution), Sumber Pen-cemaran udara bebas :
Pencemaran
udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan dibedakan menjadi 4
jenis :
·
Irintasia. Biasanya
polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan hanya pada saluran
pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulaidari hidung hingga
tenggorokkan. Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak, debu.
Iritasi terjadi pada saluran pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai
paru-paru sendiri.
·
Asfiksia. Disebabkan
oleh ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap oksigen atau mengakibatkan
kadar O2 menjadi berkurang. Keracunan gas Karbon Monoksida
mengakibatkan CO akan mengikat hemoglobin sehingga kemampuan hemoglobin
mengikat O2 berkurang terjadilah Asfiksia. Yang termasuk golongan ini adalah gas Nitrogen,
Oksida, Metan, Gas Hidrogen dan Helium.
·
Anestesia. Bersifat menekan
susunan syaraf pusat sehingga kehilangan kesadaran, misalnya aeter, aetilene,
propane dan alkohol alifatis.
·
Toksis. Titik tangkap
terjadinya berbagai jenis, yaitu : Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan
darah, mi-salnya benzene, fenol, toluen dan xylene.Keracunan terhadap susunan
syaraf, misalnya karbon disulfid, metil alkohol.
Pencemaran
udara dapat pula dikelompokkan kedalam :
·
Pencemar primer. Polutan yang
bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim disebut
sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon, SO,
Nitrogen Oksida, Ozon serta berbagai partikel.
·
Pencemar Sekunder. Berbagai
bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis pencemar
baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara
otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar matahari.
Pencemar hasil reaksi disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar
sekunder adalah Ozon, formal dehida, dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN).
4.
Jenis-jenis Bahan
Pencemaran Udara
- Karbon
monoksida (CO)
- Nitrogen dioksida (N02)
- Sulfur Dioksida (S02)
- CFC
- Karbon dioksida (CO2)
- Ozon (03 )
- Benda Partikulat (PM)
- Timah (Pb)
- HydroCarbon (HC)
- Nitrogen dioksida (N02)
- Sulfur Dioksida (S02)
- CFC
- Karbon dioksida (CO2)
- Ozon (03 )
- Benda Partikulat (PM)
- Timah (Pb)
- HydroCarbon (HC)
5. Dampak Pencemaran Udara
- Penipisan Ozon
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.
6. Penanggulangan Pencemaran Udara
Untuk dapat
menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan beberapa usaha antara
lain: mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak
menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran yang
terjadi berlangsung secara sempurna, selain itu pengolahan/daur ulang atau
penyaringan limbah asap industri, penghijauan untuk melangsungkan proses
fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota), dan tidak melakukan
pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman
kembali pohonpohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak
dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik
PENCEMARAN SUARA
Kita semua tahu,
saat ini kita lebih banyak dieksploitasi dengan terlalu banyak suara lebih dari
masa apapun dalam sejarah. Kehidupan modern sepertinya jadi perjuangan yang tak
berkesudahan untuk melawan hiruk-pikuk yang kian meningkat. Saat berada di
rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara binatang peliharaan, suara AC,
televisi, pesawat jet dan banyak hal lain. Saat berada di jalan, kita juga
mendengar keriuhan lain: proyek pembangunan, suara kendaraan umum yang menderu
dan musik yang dinyalakan orang lain.
1. Pengertian Pencemaran Suara
Pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan
oleh bunyi atau suara yang menggangu ketentraman makhluk hidup di sekitarnya.
Standar polusi suara tidak dapat ditentukan oleh suatu tertentu, selama
dianggap mengganggu, suara tersebut dapat dikategorikan ke dalam polusi suara.
Pencemaran suara biasanya diukur dalam suatu desibel.
2. Penyebab Pencemaran Suara
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan
pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila
keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Sifat polutan
adalah:
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam jangka waktu lama.
Dalam pencemaran suara, kebisingan yang dialami sehari – hari tanpa sadar merupakan faktor utama terjadinya pencemaran suara. Apalagi pada era modern seperti sekarang ini banyak sekali alat – alat yang menggunakan mesin yang berbunyi bising serta penggunaan gadget yang bisa memutar bunyi dengan earphone yang suaranya langsung mengenai gendang telinga tanpa ada perantara merupakan suatu hal yang beresiko mengakibatkan pencemaran suara.
Saat berada di rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara binatang peliharaan, suara AC, televisi, dan banyak hal lain. Saat berada di jalan, kita juga mendengar keriuhan lain: proyek pembangunan, suara kendaraan umum yang menderu dan musik yang dinyalakan orang lain. Di kabin mobil, kapal laut, dan pesawat terbang menimbulkan suara mesin yang menderu. Juga di pabrik atau tempat kerja yang memakai kipas angin besar, kompresor, trafo, dan pompa. Di hotel, perkantoran, atau apartemen biasanya saluran udaranya mengeluarkan bising.
Sebagai contoh beberapa kebisingan yang menyebabkan kebisingan yang kekuatannya diukur dengan dB atau desibel adalah
1. Orang ribut / silat lidah = 80 dB
2. Suara kereta api / krl = 95 dB
3. Mesin motor 5 pk = 104 dB
4. Suara petir = 120 dB
5. Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam jangka waktu lama.
Dalam pencemaran suara, kebisingan yang dialami sehari – hari tanpa sadar merupakan faktor utama terjadinya pencemaran suara. Apalagi pada era modern seperti sekarang ini banyak sekali alat – alat yang menggunakan mesin yang berbunyi bising serta penggunaan gadget yang bisa memutar bunyi dengan earphone yang suaranya langsung mengenai gendang telinga tanpa ada perantara merupakan suatu hal yang beresiko mengakibatkan pencemaran suara.
Saat berada di rumah, telinga kita diisi oleh riuhnya suara binatang peliharaan, suara AC, televisi, dan banyak hal lain. Saat berada di jalan, kita juga mendengar keriuhan lain: proyek pembangunan, suara kendaraan umum yang menderu dan musik yang dinyalakan orang lain. Di kabin mobil, kapal laut, dan pesawat terbang menimbulkan suara mesin yang menderu. Juga di pabrik atau tempat kerja yang memakai kipas angin besar, kompresor, trafo, dan pompa. Di hotel, perkantoran, atau apartemen biasanya saluran udaranya mengeluarkan bising.
Sebagai contoh beberapa kebisingan yang menyebabkan kebisingan yang kekuatannya diukur dengan dB atau desibel adalah
1. Orang ribut / silat lidah = 80 dB
2. Suara kereta api / krl = 95 dB
3. Mesin motor 5 pk = 104 dB
4. Suara petir = 120 dB
5. Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
3. Dampak Pencemaran Suara
Pencemaran suara
yang bersifat terus – menerus dengan tinggkat kebisingan yang relatif tinggi
atau di atas 80 desibel dapat mengakibatkan yang merugikan pada kesehatan
manusia. Ini dapat berarti gangguan secara fisik maupun psikologis. Secara
langsung, polusi suara sepertu ini dapat menyebabkan ketulian secara fisik dan tekanan
psikiologis. Lebih jauh, tekanan psikis akan menyebabkan penyakit – penyakit
lainnya muncul pada manusia, yaitu :
- Dapat menyebabkan “ stres ”.
- Dapat menyebabkan “ gangguan kerja hormon ”.
- Dapat menyebabkan “ perubahan pada denyut nadi ”.
- Dapat menyebabkan “ tekanan darah berubah ”.
- Dapat menyebabkan “ gangguan fungsi pada jantung ”.
- Dapat menyebabkan “ kontraksi pada perut ”.
4.
Penanggulangan Pencemaran
Suara
Untuk
meminimalisir polusi suara ini ada berbagai cara yang bisa dilakukan yaitu
dengan meredam bising yang tidak diinginkan dengan suara yang menenangkan,
pembangunan bangunan peredam bising, meminimalisir penggunaan kendaraan
bermotor, peralatan elektronik dan pemberian peredam suara oleh pabrik untuk
produknya yang dirasa menimbulkan kebisingan yang melewati ambang batas
pendengaran manusia.
Dimensi Bangunan
Peredam Bising tersebut antara lain :
a.
Tinggi minimal 2,75m (makin tinggi
kemampuan redaman makin baik).
b. Tebal dinding minimal 10 cm.
b. Tebal dinding minimal 10 cm.
Comments
Post a Comment