Artikel Fisika tentang pengertian kalor
MATERI FISIKA KALOR
Standar Kompetensi
3. Memahami wujud zat dan perubahannya
Kompetensi Dasar
3.3 Melakukan percbaan yang berkaitan dengan pemuaian
dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Kalor
Kalor
Panas, bentuk energi yang berpindah karena perbedaan suhu.
Penting Untuk Diketahui
· Perpindahan kalor-energi secara alami selalu terjadi dari benda
bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah.
· Perpindahan kalor-energi dari suhu rendah ke suhu tinggi dapat
terjadi hanya dengan bantuan alat, misalnya AC,
Freezer.
Satuan Kalor
joule ( J )
kalori ( kal )
1 kalori = 4,186 joule
1 joule =
0,24 kalori
Penting Untuk Diketahui
· Kalor tidak dapat diciptakan atau dimusnakan.
· Kalor dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain karena
perbedaan suhu.
Kalor
Dapat Mengubah Wujud Zat
Menyublim
(Padat ke Gas)
· Proses ini memerlukan kalor (Q +)
· Contoh: - kapur
barus - iodine
- CO2
(es kering)
Menyublim
(Gas ke Padat)
· Proses ini melepaskan kalor (Q –)
· Contoh: - kapur
barus - iodine
- CO2
(es kering)
Meleleh/Melebur
(Padat ke Cair)
· Proses ini
memerlukan kalor (Q +)
· Contoh: - es
menjadi air
- mentega menjadi minyak
· Titik Lebur, angka
suhu yang menunjukkan tepat dimulainya proses peleburan/pelelehan suatu zat
dari kondisi padat ke cair.
Titik lebur suatu zat akan turun jika
- tekanan di atas zat
padat dinaikan
- memberi campuran,
sehingga zat dibuat tidak murni
· Regelasi , gejala meleburnya bagian balok es yang
diberi beban (tekanan luar) dan membeku kembali sesaat setelah beban dihilangkan
· Kalor lebur (L), kalor
yang diperlukan untuk meleburkan 1 kg zat padat pada titik leburnya.
Membeku
(Cair ke Padat)
· Proses ini
melepaskan kalor (Q –)
Contoh: - air
menjadi es
- minyak
menjadi mentega
· Titik beku, angka
suhu yang menunjukkan tepat dimulainya proses pembekuan suatu zat dari kondisi
cairke padat.
· Kalor beku (L),
kalor yang diperlukan untuk membekukan 1 kg zat cair pada titik bekunya.
Menguap (Cair ke
Gas)
· Proses ini
memerlukan kalor (Q +)
Contoh: air menjadi uap air
· Kalor Uap (U),
kalor yang diperlukan untuk menguapkan 1 kg zat cair pada titik didihnya
· Penguapan terjadi
pada sembarang suhu
· Zat cair menguap
karena beberapa molekulnya bergerak lebih cepat daripada molekul-molekul lainnya. Dalam zat cair, molekul-molekul saling
bertabrakan, dan molekul-molekul yang bergerak lebih cepat dan dekat ke
permukaan dapat meninggalkan molekul-molekul lainnya untuk membentuk gas.
· Penguapan dapat
dipercepat dengan cara:
- memanaskan
- memperluas permukaan
- meniupkan udara di atas
permukaan
Penguapan disebut juga pendinginan
- Menyemburkan zat cair
- mengurangi tekanan pada
permukaan
Mendidih
Zat cair dikatakan mendidih jika gelembung-gelembung uap
terjadi di dalam seluruh zat cair dapat meninggalkan zat cair.
· Titik didih, angka
suhu yang menunjukkan tepat dimulainya proses pendidihan suatu zat dari kondisi
cair ke gas.
Titik didih akan naik jika:
- tekanan pada permukaan
zat cair dinaikkan
- memberi campuran, sehingga zat cair dibuat tidak murni
Mengembun
(Gas ke Cair)
· Proses ini
melepaskan kalor (Q –)
· Contoh: hujan
· Kalor embun sama
dengan kalor uap
AZAS
BLACK
Ketika dua zat bercampur atau bersentuhan, maka yang terjadi
adalah adanya aliran kalor dari zat yang bersuhu tinggi (melepas kalor) ke zat
yang bersuhu rendah (menerima kalor) sampai diperoleh suatu kondisi dmana tak
ada lagi kalor yang mengalir–kesetimbangan
termal.
Kalor Lepas = Kalor Terima
Perumusan
Kalor
Kalor
Untuk Perubahan Suhu
Q = m c DT atau Q = C DT
C = m c
Keterangan
Q = kalor (J)
m = massa (kg)
c = kalor
jenis (J/kg 0C)
DT = perubahan suhu (0C)
C = kapasitas
kalor (J/0C)
Kalor
Untuk Perubahan Wujud
Melebur–Membeku
Menguap–engembun
Q = m L Q = m
U
Keterangan
Q = kalor (J)
L = kalor lebur (J/kg)
U = kalor uap (J/kg)
Hubungan
Kalor dan Daya
W = Q Q = P x Dt
Keterangan
W = energi listrik (J)
P = daya listrik (W)
Dt = selang
waktu (s)
Azas
Black
Q
Lepas = Q Terima
m1
c1 DT1 = m2 c2 DT2
m1
c1 (T1 – T) = m2 c2 (T – T2)
Keterangan
T1 = suhu
benda 1
T2 = suhu
benda 2
T = suhu
keseimbangan
T1
> T >T2

No
|
Proses
perlu kalor
|
Proses
melepas kalor
|
1.
|
A→B
Q = m ces
DT
|
B→A
Q = m ces
DT
|
2.
|
B→C
Q = m L
|
C→B
Q = m L
|
3.
|
C→D
Q = m cair
DT
|
D→C
Q = m cair
DT
|
4.
|
D→E
Q = m L
|
D→E
Q = m L
|
5.
|
C→D
Q = m cuap
DT
|
D→C
Q = m cuap
DT
|

Pelepas Panas
Wadah A melepaskan kalor karena dia memiliki suhu yang lebih
tinggi dibandingkan dengan wadah C.
Banyaknya kalor yang dilepaskan;
QL = mA cA DTAB
=
mA cA(T1 – T)
Penerima Panas
Wadah B menerima kalor karena dia memiliki suhu yang lebih rendah
dibandingkan dengan wadah A.
Banyaknya kalor yang diterima;
QT = mC cC DTCB
=
mC cC (T – T2)
Azas Black
QL = QT
mA
cA(TA – T) = mC cC (T – TC)
Perpindahan Kalor
Konduksi
· perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai perpindahan
partikel-partikel zat tersebut
· umumnya terjadi pada zat padat
· konduktor, penghantar
kalor yang baik
· isolator, penghantar
kalor yang buruk
·
Penting Untuk Diketahui
· Zat padat konduktor kalor yang lebih baik daripada cairan dan gas
karena dalam zat padat, jarak antarpartikel lebih dekat daripada dalam cairan
dan gas, kalor dapat dipindahkan dengan lebih cepat.
· Konduksi kalor dalam logam jauh lebih baik daripada zat padat
lainnya karena logam memiliki banyak elektron bebas. Elektron-elektron bebas ini bebas untuk
bergerak dalam ruang-ruang diantara partikel-partikel sebelum bertumbukan
dengan elektron-elektron bebas lain dan memindahkan sebagaian energi kalornya
ke elektron-elektron lain dengan cepat..
Konveksi
Aliran,
perpindahan kalor yang disebabkan oleh perbedaan massa jenis zat, proses ini
menghendaki berpindahnya partikel dalam menghantarkan kalor dari satu tempat ke
tempat yang lainnya.
Konveksi dalam kehidupan sehari-hari

Pemanasan
menimbulkan perbedaan massa jenis antara air bagian bawah dengan air bagian
atas (rbawah
> ratas),
sehingga peristiwa konveksi, pergerakan air dari bawah ke atas.

Angin darat - angin yang bertiup dari
darat ke laut (malam hari)

Angin laut-angin yang bertiup dari
laut ke darat (siang hari)
Pemanfaatan
konveksi
1. kumparan pemanas dalam ketel listrik
2. kumparan peniup pendingin ruangan
3. lemari es
Radiasi
Pancaran,
perpindahan kalor tanpa zat perantara atau medium
Penting untuk diketahui
· permukaan yang hitam dan kusam adalah penyerap kalor radiasi yang
baik sekaligus pemancar kalor radiasi yang baik pula
· permukaan yang putih dan berkilap adalah penyerap kalor radiasi
yang buruk sekaligus pemancar kalor yang buruk pula
· jika diinginkan agar kalor yang merambat secara radiasi berkurang,
permukaan (dinding) harus dilapisi suatu bahan agar berkilap (misal dilapisi
dengan perak)
Termos
· dinding termos terbuat dari kaca – konduktor yang jelek agar tidak
dapat memindahkan kalor secara konduksi
· permukaan dalam dindingnya dilapisi dengan perak mengkilap – agar
dapatmemantulkan radiasi kembali ke dalam termos
· ruang antara kedua lapisan perak dihampakan (vakum),
agar tidak memungkinkan terjadinya perpindahan kalor secara konduksi dan
konveksi
· sumbat termos terbuat dari bahan isolator – menjaga agar konveksi
tidak terjadi.
Comments
Post a Comment